Pascasarjana

Berita Umum
Sejarah Terukir di Perak: Pascasarjana UIN Banten dan UPSI Malaysia Gelar Konferensi Internasional Perdana, Inisiasi Kerja Sama Strategis dengan IIUM

Sejarah Terukir di Perak: Pascasarjana UIN Banten dan UPSI Malaysia Gelar Konferensi Internasional Perdana, Inisiasi Kerja Sama Strategis dengan IIUM

Perak, Malaysia – 28 Oktober 2025 — Kolaborasi akademik antara Indonesia dan Malaysia kian menguat melalui penyelenggaraan The First International Postgraduate Conference on Islamic Studies (IPCONS) 2025, sebuah forum ilmiah yang mempertemukan para akademisi lintas negara dalam semangat pengembangan keilmuan dan jaringan pascasarjana serumpun.Konferensi ini merupakan inisiatif visioner antara Persatuan Penulis Budiman Malaysia dan Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten, dengan dukungan penuh dari Program Pendidikan Kesusasteraan Melayu, Fakulti Bahasa dan Komunikasi, Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI), Perak, Malaysia.

Melalui IPCONS 2025, kolaborasi akademik antara kedua negara dipercepat dalam empat pilar utama:

  1. Penelitian Berkualitas – Menghasilkan riset-riset inovatif dibidang kajian islam dan pendidikan;
  2. Akselerasi Penerbitan – Meningkatkan publikasi ilmiah bersama di jurnal bereputasi global;
  3. Mobilitas Akademik – Memfasilitasi pertukaran ide, pelajar, staf secara terstruktur;

Sebelum konferensi berlangsung, pada 27 Oktober 2025, delegasi Pascasarjana UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten melakukan kunjungan kerja strategis ke International Islamic University Malaysia (IIUM) di Kuala Lumpur. Kunjungan ini dipimpin oleh Prof. Dr. Wasehudin, M.SI Direktur Pascasarjana UIN SMH Banten, bersama rombongan dosen pendamping dan mahasiswa pascasarjana.

Rombongan Pascasarjana UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten disambut hangat oleh pimpinan IIUM, antara lain:

  • Dr. Anas Shamsuddin (Director, Office of International Affairs – OIA),
  • Prof. Dr. Sonny Zulhuda (Deputy Legal Adviser),
  • Prof. Dr. Ahmad Fadzil Bin Ismail (Department of Electrical & Computer Engineering), dan
  • Prof. Dr. Noor Amali Bin Mohd Daud (Deputy Dean for Academic and Internationalization).

Dalam pertemuan resmi tersebut, kedua pihak membahas rencana kerja sama akademik jangka panjang yang mencakup:

  • Joint Research & Publication dalam bidang Kajian Islam dan Teknologi;
  • Academic Mobility melalui pertukaran staf dan mahasiswa;
  • Global Capacity Building berupa webinar dan konferensi internasional rutin.

 

Dr. Anas Shamsuddin menegaskan bahwa kerja sama ini akan diresmikan melalui penandatanganan MoU dan MoA, memberikan landasan hukum yang kuat bagi kolaborasi lintas institusi tersebut.

Sementara itu, Prof. Wasehudin, M.SI menyampaikan apresiasi atas sambutan luar biasa dari pihak IIUM dan berharap sinergi tersebut dapat segera diimplementasikan untuk peningkatan kualitas SDM dan pengembangan keilmuan kedua universitas.

Kembali ke Perak, semangat kerja sama dan sinergi yang telah dibangun dengan IIUM menjadi penguat bagi keberhasilan IPCONS 2025. Dalam sambutannya, perwakilan panitia menyatakan bahwa konferensi ini bukan hanya forum ilmiah, tetapi juga laboratorium ide untuk merumuskan arah baru Kajian Islam di kawasan Melayu.

“Tujuan utama kami adalah menyediakan platform bagi akademisi kedua negara untuk menyampaikan pandangan kritis, merumuskan agenda lanjutan yang konkret, dan mempererat ukhuwah akademik serumpun,” ujar perwakilan panitia IPCONS 2025.

Melalui keberhasilan ini, Pascasarjana UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten meneguhkan perannya sebagai motor penggerak jejaring akademik internasional yang berorientasi pada inovasi, kolaborasi, dan keberlanjutan keilmuan.
IPCONS 2025 diharapkan menjadi fondasi bagi konferensi tahunan berikutnya, menandai era baru sinergi riset dan pendidikan antara lembaga pendidikan tinggi di Kawasan Melayu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »