
Pascasarjana UIN Banten Gelar Webinar “Membangun Ketahanan Keluarga di Era 5.0”
Serang, 11 November 2025 — Program Studi Hukum Keluarga Islam (HKI) Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten sukses menggelar webinar bertema “Membangun Ketahanan Keluarga di Era 5.0.”
Kegiatan ini diikuti oleh dosen, mahasiswa, dan praktisi bidang keluarga Islam.
Acara dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Wasehudin, M.SI., Direktur Pascasarjana UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan akademik yang dinilai relevan dengan tantangan sosial dan moral masa kini.
“Tema ini sangat penting karena ketahanan keluarga merupakan pilar utama dalam membangun masyarakat berperadaban. Dalam konteks era 5.0 yang serba digital, keluarga dituntut untuk tetap kokoh menjaga nilai, kasih sayang, dan pendidikan moral,” ujar Prof. Wasehudin.
Beliau juga mengaitkan makna ketahanan keluarga dengan firman Allah dalam Surah At-Tahrim ayat 6, yang menegaskan tanggung jawab umat Islam untuk menjaga diri dan keluarganya dari api neraka.
“Sebagaimana pesan Al-Qur’an, setiap kepala keluarga bertanggung jawab menjaga keluarganya, bukan hanya secara fisik dan ekonomi, tetapi juga dari sisi spiritual dan moral,” tambahnya.
Dengan resmi membuka kegiatan tersebut, Prof. Wasehudin berharap webinar ini dapat menjadi sarana refleksi akademik untuk memperkuat pemahaman keislaman yang kontekstual dengan dinamika era digital.
Kegiatan dipandu oleh Prof. Dr. Itang, M.Ag., selaku Ketua Program Studi HKI Pascasarjana UIN SMH Banten, yang bertindak sebagai moderator. Beliau memandu jalannya acara dengan interaktif dan mengarahkan jalannya diskusi secara akademis serta membangun suasana ilmiah yang produktif antara narasumber dan peserta.
Narasumber utama, Prof. Dr. Ilyya Muhsin, M.Si., Dekan Fakultas Syariah UIN Salatiga, menyampaikan materi dengan tema “Membangun Ketahanan Keluarga di Era 5.0.”
Dalam paparannya, beliau menjelaskan bahwa ketahanan keluarga (family resilience) merupakan kemampuan keluarga dalam menghadapi tekanan, beradaptasi dengan perubahan, dan menjaga keharmonisan di tengah disrupsi teknologi dan budaya.
Beberapa poin penting yang ditekankan antara lain:
- Perubahan nilai dan pola komunikasi dalam keluarga akibat pengaruh teknologi digital.
- Tantangan moral generasi muda, terutama dari arus media sosial yang dapat melemahkan nilai-nilai religius dan sosial.
- Peran orang tua sebagai figur teladan yang mampu menyeimbangkan antara penggunaan teknologi dan penanaman nilai keislaman.
- Pentingnya literasi digital Islami, agar keluarga mampu menyaring informasi dan menjaga etika bermedia.
- Keluarga sebagai pusat ketahanan spiritual, bukan hanya unit sosial, tetapi institusi nilai dan akhlak.
“Keluarga adalah benteng pertama bangsa. Di era 5.0, bukan teknologi yang harus dihindari, tapi manusia yang harus dibekali nilai agar mampu memanfaatkannya secara bijak dan islami,” tegas Prof. Ilyya.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang berlangsung hangat dan reflektif. Para peserta menanggapi dengan antusias isu-isu aktual seputar tantangan keluarga muslim dalam era digital.
Melalui kegiatan ini, Program Studi HKI Pascasarjana UIN SMH Banten menegaskan perannya sebagai ruang ilmiah yang berkontribusi pada pembentukan keluarga tangguh, harmonis, dan berlandaskan nilai Islam di tengah arus transformasi teknologi.