Pascasarjana

Berita Umum
Pascasarjana UIN Banten Mengadakan Webinar Bertajuk Artificial Intelligent (AI) dengan Karabuk University – Turki

Pascasarjana UIN Banten Mengadakan Webinar Bertajuk Artificial Intelligent (AI) dengan Karabuk University – Turki

Kamis, 28 November 2024, Pascasarjana UIN Banten kembali mengadakan kegiatan Kamisan Pascasarjana (KAPAS) bertajuk Artificial Intelligent (AI) In Academic Writing And Publication, dengan narasumber yang berasal dari Universitas Karabuk, Turki. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring (online) dalam bentuk webinar dengan melibatkan peserta dari kalangan civitas akademika UIN Banten, dan juga umum. KAPAS -Kamisan Pascasarjana- yang rutin dilaksanakan setiap dua mingguan ini berbentuk forum diskusi ilmiah, dengan menghadirkan tema-tema yang berbeda pada setiap episodenya. Khusus bulan ini, KAPAS menayangkan episode ke 6 berlabel ‘international series’, sebagai wujud realisasi kerja sama antara Pascasarjana UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten dengan Universitas Karabuk, Turki. Diskusi KAPAS menghadirkan dua orang narasumber kunci, yakni Dr. Samet Guven beserta mahasiswa bimbingannya bernama Dr. (Cand). Kanan Aghasiyev. Kedua narasumber memiliki latar belakang keilmuan yang hampir sama, yakni bahasa Inggris. Dr. Guven merupakan dosen dengan pangkat Asst. Prof pada Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris di Universitas Karabuk. Peminatan keilmuan beliau di bidang pengkajian Shakespeare, Contemporary English Drama, dan Postmodernisme. Sementara itu, Aghasiyev adalah seorang mahasiswa doktor dengan fokus riset di bidang postcolonial feminism, disability literature, dan studi gender. Selain menguasai bahasa Inggris, Aghasiyev juga merupakan seorang tutor bahasa Azerbaijan yang tersertifikat. Kegiatan KAPAS dilaksanakan tepat pukul 13.00 WIB dan dipandu oleh moderator, Dr. Purnama Rika Perdana, M.Hum. Diskusi dimulai dengan pemaparan ringkas terkait Artificial Intelligent (AI) dalam penulisan karya ilmiah oleh Dr. Guven. Peran teknologi serta integrasi AI dalam penulisan karya ilmiah menjadi fokus utama paparannya. AI memiliki potensi yang besar dalam membantu para peneliti dalam mengembangkan diskursus intelektual yang lebih luas dan mendalam. Beliau juga menegaskan pentingnya standar etika dalam melakukan penelitian ilmiah. Secara tegas beliau menyebutnya sebagai etika intelektual. Lebih lanjut, Dr. Guven juga menceritakan pengalamannya selama mengajar di Universitas Karabuk, bahwa publikasi akademik mahasiswa di Universitas Karabuk sudah bertransformasi dari segi akses yang lebih mudah dan cepat akibat penggunaan teknologi. Namun, beliau merekomendasikan kepada setiap peneliti agar lebih berhati-hati dalam menggunakan teknologi AI. “Peneliti tidak boleh bergantung penuh pada penggunaan tools yang bersifat AI, plagiarisme harus dihindari”, ujarnya sebagai penutup sesi diskusi. Sesi berikutnya adalah pemaparan hasil riset oleh narasumber ke 2. Kanan Aghasiyev menyampaikan pengalamannya selama menjadi mahasiswa doktor di Universitas Karabuk. Beliau menjelaskan kesulitan-kesulitan dalam melaksanakan riset tanpa bantuan AI. Menurutnya, tanpa AI, menemukan novelty sebuah riset akan terasa jauh lebih sulit dan memakan waktu. Namun, dengan bantuan teknologi, novelty atau kebaruan sebuah penelitian menjadi mudah dipetakan dan dirumuskan. Beliau juga menyertakan riset-risetnya yang telah dipublikasi selama menjadi mahasiswa bimbingan Dr. Samet Guven. Secara spesifik, Aghasiyev menegaskan bahwa, setelah menggunakan AI, seorang peneliti harus tetap melibatkan critical thinking-nya masing-masing. Peneliti harus mengasah kemampuan menulisnya secara manual dan natural, tidak selalu harus menggunakan teknologi. “It’s unhealthy if we use AI tools, like Turnitin, most of the time”, tegasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »